ADAM YANG LAIN, PART 2, ADAM KASIA


Pendahuluan, sekilas mengenai Gnosticism

Melanjutkan pemaparan mengenai Adam yang lain dari yang dikenal dalam agama Islam, bagian pertama di http://www.facebook.com/notes/cahaya-kegelapan-suara-kesunyian/adam-yang-lain-part-1-adam-kadmon/192733060882543, pada kesempatan ini saya ingin membahas Adam Kasia. Catatan mengenai Adam Kasia—yang secara literal bermakna Adam yang tersembunyi—bisa ditemukan pada teks-teks keagamaan bangsa / suku / agama Sabaean-Mandean, GINZA, yang secara geografis bermukim di daerah dataran tinggi Harran—sebuah daerah yang masuk pada koordinat 33̊ LU yang dikatakan sebagai pusat-pusat tumbuh berkembangnya kepercayaan yang tidak mainstream—yang sedikit banyak sudah didiskusikan pada post saya dihttp://www.facebook.com/seraphinaveritas/posts/176706142485235, sekitar perbatasan Iran-Iraq, namun masuk dalam wilayah Iraq. Mereka—berdasarkan pengakuan seorang sahabat yang mengaku memeluk agama Mandaic yang berdomisili di Mexico, kami kenal dalam salah satu forum yang membahas tentang Voudun dan Santeria, serta berbagai jenis magic lainnya, termasuk Mandaic Magic—mengaku sebagai kaum Sabiin yang disebutkan dalam Al Qur’an. Benar tidaknya, tepat tidaknya klaim ini masih perlu penelusuran lebih lanjut.

Seperti yang sudah saya jelaskan pada note sebelumnya, konsep mengenai Adam Kasia ini masuk dalam kategori per-gnostik-an. Sekilas mengenai Gnosticism, jika dalam pandangan umum gnostic yang berakar kata pada gnosis ini dimaknai dengan pencerahan, senada dengan illuminism dan bodhi (pada agama Buddha), yang jarang disebut adalahgnosis juga mengandung makna ketersembunyian, senada dengan istilah occult—mirip dengan istilah pagan, occult yang berakar kata pada occultae dalam bahasa Latin, jika saya tidak salah, awalnya tidak mempunyai konotasi negatif, organised Religions yang mainstream yang menjadikannya kesetanan, terkait dengan pemujaan pada setan—makna ketersembunyian tidak langsung terrujuk pada istilah gnosis itu sendiri, melainkan padapengetahuan tersembunyi yang dicapai / diraih setelah proses gnosis—mungkin sebanding dengan konsep kasyaf dalam Tasawuf—dilalui seseorang. Salah satu ciri khas Gnosticlainnya yaitu—tidak bisa dipakai secara universal karena kelompok yang beraliran Gnosticcukup banyak dan beragam, hanya satu ciri yang pasti dipakai oelh semua kelompokGnostic dari manapun adalah konsep pencerahan akan hakikat pengetahuan tersembunyi, yang pada satu saat Freemasonry dan Perfectibilist pun pernah dikategorikan ke dalam aliran Gnostic oleh Katholik Roma—mereka lebih memuja (mengagungkan, menghormati, bukan dalam konsepsi menyembah) figur John The Baptist yang dalam khazanah Islamiyah adalah figur yang sama dengan Nabi Yahya ‘Alaihissalam. Masalah pemujaan ini mungkin akan dibahas dalam Note lain karena begitu luasnya topik ini mulai dari karya akademis sampai karya klenik, maaf, buku Lynn Picknett dan Cliff Prince berjudul THE TEMPLAR REVELATION tidak dipakai dalam note ini.

Antara Adam Kasia dan Adam Kadmon

Sependek yang saya tahu, belum ada yang membandingkan kedua Adam ini, jikapun ada, saya belum tahu. Masing-masing berdiri sendiri, dan jika sebelumnya tentang Adam Kadmon saya bergantung pada referensi tunggal, yaitu karya Z'ev ben Shimon Halevi berjudul ADAM AND THE KABBALISTIC TREE, terbitan Gateway Books London, tahun 1974, demikian juga halnya dengan Adam Kasia, ada satu referensi khusus yang membahas mengenai Adam Kasia, yaitu karya E.S. Drower yang dikenal sebagai peneliti serius Agama Sabaean-Mandaean, berjudul THE SECRET ADAM, A STUDY OF NASORAEAN GNOSIS, terbitan Oxford University Press London, tahun 1960. Selain itu ada buku lain karya penerus E.S Drower, yaitu Jorunn Jacobsen Buckley berjudul THE MANDAEANS: ANCIENT TEXTS AND MODERN PEOPLE, terbitan Oxford University Press London juga, tahun 2002. Buckley sudah meneliti agama Sabean-Mandean ini selama 30 tahun, saya rasa karyanya cukup berharga sebagai referensi juga.

Referensi mengenai Adam Kadmon merupakan penafsiran ala Qabalis terhadap teksGENESIS / KITAB KEJADIAN dalam PERJANJIAN LAMA / OLD TESTAMENTS, yang masuk ke dalam apa yang akan kita sebut sebagai TORAH modern, kitab pertama dalamPENTATEUCH / BOOKS OF MOSES, lima kitab yang dinisbatkan ke Nabi Musa sebagai penulisnya, masalah validitasnya bukan di sini tempat untuk membahasnya, selain bisa ditemukan dalam Sefer Yetzirah yang lebih kental nuansa Qabalistiknya, namun agak susah menemukan referensi Adam Kadmon dalam Sefer Yetzirah—Z'ev ben Shimon Halevi juga tidak mengacu pada Sefer Yezirah dalam bukunya, namun ke Bible umum,Perjanjian Lama—paling tidak sampai saat ini. Sedangkan untuk Adam Kasia mengambil referensi dari penafsiran kitab GINZA, kitab utama agama Sabean-Mandean.  Untuk GINZA, dikarenakan sifat terbatas dan tertutupnya, sependek ini saya belum mampu mempelajarinya secara mendalam, dan masih belum bisa berkomentar lebih banyak. Ada juga HARRAN GAWAITA, entah ini termasuk ke dalam GINZA atau tidak, saya kurang tahu.

Keduanya merupakan bagian tidak terpisahkan dalam proses kejadian Alam Semesta, hanya bedanya, Adam Kadmon membutuhkan proses yang rumit dari Ayn-Ayn Soph-Ayn Soph Aur yang mengemanasikan diri ke dalam sepuluh Sephiroth, sedangkan Adam Kasia berasal dari konsep yang hampir mirip dengan konsepsi Chaos dalam penciptaan, sedikit bisa dibandingkan dengan mythology penciptaan ala Yunani dengan Gaia-nya, atauMesir dengan Nun-nya. Adam Kasia tercipta dari “perkawinan” Ptahil (unsur maskulin) dengan Ruha (unsur feminim, seperti Gaia dan Nun).

Adam Kadmon merupakan awal kehidupan di dunia, dia tercipta sebelum bumi, dia tercipta dari manifestasi Tuhan, tercipta dalam 3 tahap penciptaan, dan sebagai citra tuhan juga memiliki daya kreasi dalam skala lebih kecil, dan dengan daya kreasinya ini, pada hari keenam Adam Kadmon memanifestasikan dirinya ke dalam Adam ‘alaihissalam, lalu berinkarnasi lagi ke keturunan Adam ‘Alaihissalam sampai terdapat 4 oknum Adam dalam konsepsi Adam Kadmon, lebih lanjut pada kesempatan lain. Sedangkan Adam Kasia, merupakan satu oknum dari dualitas Adam, Adam Kasia merupakan makhluk dari alam cahaya (Lightworld, mungkin sejenis alam malaikat yang lebih tinggi dimensinya daripada alam dunia), Buckley hanya menyebutnya Secret Adam, sedangkan Drower, selain Secret Adam juga memberikan predikat Mystic Adam. Untuk counterbalance nya disebut Adam Praga—dalam transliterasi Buckley, sedangkan Drower menyebutnya Adam Pragia—yaitu Adam yang mempunyai jazad seperti kita, dan ini mengacu pada konsepsi as above so below, berbeda dengan Adam Kadmon yang mengacu pada konsepsi makrokosmos danmikrokosmos.

Sebenarnya masih cukup banyak hal terkait Adam Kasia, namun berhubung text dalam karya Drower lebih susah untuk diikuti tanpa fokus yang bagus—meskipun validitasnya lebih bagus daripada karya Buckley, karena Drower langsung mengutip dari kitab suci Sabaean-Mandaean yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris—dengan sangat terpaksa untuk proses penciptaan / terciptanya Adam Kasia saya copaskan dari karya Buckley, karya klasik dan karya kontemporer memang beda, bagi saya sendiri tidak masalah, namun saya harus berempati pada yang mulai tertarik dengan subjek ini dengan mempertimbangkan kemampuan bahasa Inggris yang tidak seragam dan pengetahuan mengenai mitologi penciptaan dengan tingkatan yang berbeda-beda, juga harus toleransi dengan minat dan prioritas yang berbeda juga. Jika ada judul A-Z Sabaean-Mandaean for Beginner akan sangat banyak membantu. Hal-hal tercantum di Note inipun belum bisa dikatakan komprehensif sebagai acuan mengenai Adam Kasia, mungkin setelah saya agak fokus, note ini bisa dilanjutkan dengan lebih komprehensif ke dalam pembahasan mengenai penciptaan Adam Kasia.

Bacaan:

E.S. Drower. THE SECRET ADAM, A STUDY OF NASORAEAN GNOSIS. Oxford University Press London, 1960.

Jorunn Jacobsen Buckley. THE MANDAEANS: ANCIENT TEXTS AND MODERN PEOPLE. Oxford University Press, London, 2002

(Cahaya Kegelapan Suara Kesunyian)

No comments: