ILMU JAWA


ILMU JAWA





Suatu ketika saya ditanya oleh seorang kawan “Apa itu Ilmu Jawa? Apakah ilmunya orang Jawa? Atau ilmu tentang manusia, pulau, budaya Jawa?”. Sebagai orang Jawa saya merasa kebingunan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jika dijawab ilmunya orang Jawa, maka orang Jawa itu banyak, ada orang Jawa di Amerika, di Australia, di Kalimantan dan sebagainya. Dan Jawa sendiri banyak ragamnya, ada Sunda, Banyumasan, Banyuwangi,Yogyakarta, dan sebagainya. Ilmu tentang budaya Jawa, bolehlah. Tentang pulaunya juga bisa. Tapi menurut teman tadi, bukan itu yang dimaksud. Maka masuklah sebuah pengertian yang diluar dugaan saya.
Ilmu Jawa, kata teman adalah ilmu “JAga jiWA” atau menJAga jiWa. Ya ilmu Jawa ya ilmu bagaimana menjaga Hidup. Oleh karena itu, ilmu Jawa pada hekekatnya adalah ilmu tentang Hidup. Begitu banyak ajaran para leluhur kita yang mengajarkan bagaimana menjaga dan menjalani hidup. Demikian sentralnya masalah Hidup yang dibahas dan diajarkan dalam ilmu Jawa, seperti makna dari aksara Jawa (Ha-Hidup).

Mengenal Hidup atau Urip, merupakan ilmu Jawa yang mendasar. Siapa yang tahu tentang hidup, maka dia harus bisa hidup dengan sesama titah/makhluk. Hidup harmoni dengan Hidup kita sendiri, hidup hewan, hidup tumbuhan dan sebagainya. Ilmu Jawa mengajarakan URIP (Usahakno Iso Rasa rumangsa Ing Pepadhan). Hidup/URIP berarti harus bisa merasa dan ngrumangsa terhadap yang lainnya. Ada tenggang rasa, ada interaksi rasa dengan pihak lain.
Oleh karena itu Ilmu Jawa mengajarkan “kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti” “kalau mau disenangkan orang, ya menyenangkan orang”. Demikianlah karma, sebab-akibat yang diajarkan oleh Ilmu Jawa. Jika demikian, apakah ajaran tersebut mutlak milik orang Jawa?? Ilmu JaWa adalah ilmu hidup, jadi dia bisa milik siapa saja...
Wallahu ‘alamu bisshowab

No comments: