DELAPAN SABDA DEWA (KITAB PUTIH WASIAT DEWA COUNTERS ON KITAB WASIAT IBLIS OF ILLUMINATI TEACHINGS


Bilamana datang kebenaran maka meraunglah para iblis pembawa kejahatan. Kejahatan mungkin bisa berjaya. Tapi pada saat kebenaran dan keadilan muncul tak ada satu kekuatan lain mampu membendungnya. Kejahatan membakar dan merusak laksana api. Tetapi api itu sendiri sebenarnya adalah kekuatan dahsyat yang diarahkan para Dewa untuk membakar mereka. Bilamana api memusnahkan mereka maka penyesalan tiada berguna.
 
Datuk Rao Bamato Hijau


Putih lambang kesucian dan kebenaran. Harimau lambang keberanian dan kejantanan. Barang siapa berjodoh dengan kitab ini maka kemana pun dia pergi harimau putih akan menjadi kekuatan, menjaganya dari segala musuh, ilmu hitam dan iblis jahat.

Delapan Sabda Dewa

Barang siapa berjodoh dengan Kitab Wasiat Sakti dan mampu mempelajari yang tersurat maupun yang tersirat, menguasai yang lahir dan yang batin maka hendaklah dia mencamkan apa-apa yang telah disabdakan. Delapan Sabda Dewa adalah delapan jalur keselamatan.

Tanah - Sabda Dewa Pertama

Manusia berasal dan dijadikan dari tanah
Kepada tanahlah manusia akan kembali
Karenanya manusia tidak boleh congkak dan takabur dan harus ingat bahwa dirinya berasal dari gumpalan debu yang hina.
Yang kuasa kemudian memberikan kehormatan, menjadikannya makhluk pilihan karena memiliki pikiran yang membedakannya dengan binatang.
Tanah bagian dari bumi ciptaan Yang Kuasa diberikan kepada manusia untuk tempatnya berlindung diri, berkaum-kaum dan mencari rezeki.
Karenanya tidaklah layak kalau manusia merusak tanah dan bumi untuk maksud-maksud keji serta berbuat kejahatan di atasnya.
Tanah dan bumi diberikan Yang Kuasa untuk kebahagiaan ummat manusia.
Karenanya manusia wajib berterima kasih dengan jalan memeliharanya.
Tanah tempat kaki berpijak.
Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung
Ketika tanah dijadikan ajang pertumpahan para Dewa pun gelisah dalam duka dan kecewa
Mengapa manusia tidak berpikir dan berterimakasih?

Air - Sabda Dewa Ke-dua

Lebih dari separuh bumi diciptakan Yang Kuasa dalam bentuk air
Air mengalir di bumi dan mengalir di tubuh manusia.
Air sumber kehidupan Air membawa berkah
Mengapa manusia tidak berpikir?
Mengapa manusia berlaku keji mencemari air, membunuh makhluk yang hidup di dalam air dan di atas air
Air selalu mengalir dari atas ke bawah
Bukankah itu satu petunjuk bahwa mereka yang diatas harus menolong mereka yang di bawah?
Pada saat manusia lupa dan tidak berterima kasih atas segala berkah
Maka para Dewa berseteru dengan mereka
Azab Yang Kuasa pun turunlah
Dan air berubah menjadi bencana.

Api - Sabda Dewa ke-tiga

Ketika kecil menjadi kawan
Sewaktu besar menjadi lawan
Mengapa manusia tidak mau berpikir dalam mencari manfaat daripada kualat?
Api membakar seganas iblis
Di dalam tubuh manusia ada api yang mampu merubah manusia menjadi iblis
Barang siapa tidak mampu melawan api, bumi dan tanah akan meratap, air akan menangis manusia akan menjadi api puntung neraka.
Para Dewa terhempas dalam perkabungan.

Udara - Sabda Dewa Ke-empat

Udara sumber kehidupan
Dihembuskan Yang Kuasa ke dalam jalan pernapasan jantung sanubari manusia
Udara tidak terlihat oleh mata, tidak teraba olehtangan
Di dalam yang tidak terlihat dan tidak tersentuh itu ada berkah yang maha besar
Mengapa manusia masih mau berlaku culas
Mencemari udara dengan berbagai kebusukan
Ketika jalan napas tak dapat lagi menerima hawa kotor, Para Dewa siap melihat kematian mengenaskan
Mengapa manusia tidak berpikir?

Bulan - Sabda Dewa Ke-lima

Sumber kesejukan dunia ini muncul dikala malam
Tiada keindahan melebihi malam dengan rembulan penuh memancarkan cahayanya yang lembut
Mengapa manusia tidak bisa selembut sinar rembulan?
Padahal manusia memiliki pikiran, bulan tidak
Padahal manusia memiliki hati, rembulan tidak
Bukankah kelembutan sinar rembulan mencerminkan perasaan kasih?
Kasih dari orang tua terhadap anaknya
Kasih seorang pemuda pada gadis curahan hatinya
Kasih sesama insan
Bahkan binatang pun mempunyai rasa kasih
Lalu mengapa manusia terkadang melupakannya?
Mengapa kasih dapat berubah menjadi kebencian yang mendatangkan azab dan sengsara?
Dari siapa para Dewa akan mendapat jawaban?

Matahari - Sabda Dewa Ke-enam

Ketika bumi berputar dan matahari menerangi jagat
Cahaya terang menjadi berkah bagi seisi alam
Yang kuasa tidak ingin para makhluk dalam kegelapan
Tetapi mengapa banyak diantara mereka yang sengaja mencari memeluk kegelapan?
Tidakkah manusia berpikir
Bahwa cahaya hati tak kalah pentingnya dari cahaya matahari?
Ketika bumi menjadi gelap karena sinar matahari terhalang rembulan,
Apakah manusia merenungi arti semua ini?
Mengapa ummat mengeluh teriknya matahari
Padahal diakhir dunia kelak mereka akan didera oleh seribu teriknya matahari
Padahal bukankah para Dewa telah memberi ingatakan azab setiap dosa?

Kayu - Sabda Dewa Ke-tujuh

Siapa yang menanam akan menuaiItu janji
Maha Pencipta Kebaikan yang ditanam walaupun sebesar zarah
Sang Pencipta tiada akan melupakannya
Karena Dia Maha Melihat dan Maha Mengetahui
Lalu mengapa kemudian manusia merusak benih,
merusak yang tumbuh di atas tanah
Padahal mereka perlu tetumbuhan untuk dimakan
Padahal mereka butuh pepohonan untuk berlindung
Adakah manusia merasa bisa hidup tanpa pohon dan kayu?
Ketika badai mengamuk dan pepohonan tumbang sama rata dengan tanah
Ketika para Dewa merenung mengingat dosa
Ummat manusia masih saja berbuat kerusakan
Padahal mereka punya otak untuk berpikir dan punya hati untuk merasa.


Batu - Sabda Dewa Ke-delapan

Ketika gunung batu meletus
Para Dewa bersujud minta ampun
Manusia menjerit, terhenyak dalam ketakutan
Tapi hanya seketika
Sesaat mereka terlepas dari bencana kembali mereka lupa dan tegakkan kepala dengan congkak
Batu dijadikan Maha Pencipta agar manusia mempergunakannya untuk melindungi diri dari keganasan alam
Agar manusia ingat bahwa keteguhan iman harus dipegang sekukuh batu
Ketika iman runtuh seperti runtuhnya gunung batu
Para Dewa menangis meminta ampun
Apakah mata dan hati manusia telah berubah menjadi batu, buta dan bisu tiada rasa?

Musuh umat manusia hanya ada dua.
Pertama yang datang dari luar.
Kedua yang datang dari dalam dirinya sendiri.
Kalau Delapan Sabda Dewa dipelajari, dimengerti dan diamalkan
Niscaya manusia akan terlindung dari segala mara bahaya.

Mana ada jalan selamat kalau bukan JalanNya Tuhan?

Menyerang adalah awal kekuatan sedang bertahan adalah akhir kekuatan Ilmu silat.
Dalam menghadapi musuh jahat, lebih dahulu bertindak adalah tindakan sempurna dari pada bertahan menunggu datangnya bencana
Musuh pertama manusia adalah yang datang dari luar
Bilamana mereka datang maka mereka akan menyerang dari enam arah, yaitu:
atas (1) depan (2), belakang (3), samping kiri (4), samping kanan (5) dan dari sebelah bawah (6)

Enam inti Kekuatan Dewa

1.Tangan Dewa Menghantam Matahari
2.Tangan Dewa Menghantam Batu Karang
3.Tangan Dewa Menghantam Rembulan
4.Tangan Dewa Menghantam Air Bah
5.Tangan Dewa Menghantam Api
6.Tangan Dewa Menghantam Tanah

Musuh manusia yang kedua adalah yang datang dari dalam, yaitu dirinya sendiri.
Musuh ini lebih ganas dan lebih berbahaya dari musuh yang datang dari luar.
Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk.
Namun semuanya berpangkal pada lupa diri.
Hanya manusia yang bertakwa dan kokoh iman yang sanggup lolos dari malapetaka ini.
Renungkan Delapan Sabda Dewa.
Minta tolong dan minta ampun hanya pada Yang Satu.



(Cahaya Kegelapan Suara Kesunyian)

No comments: